Kamis, 29 Januari 2015

Tak Kenal Maka Ta’aruf

Tak Kenal Maka Ta’aruf

Saudaraku, jangan mudah untuk kau mengatakan ta’aruf ϑëπƍ∂π seseorang. Fahami dahulu apa arti ta’aruf itu sebenarnya sebelum kau berani mengatakannya. Jangan dikotori sucinya makna ta’aruf itu sendiri, sebuah syariat harus ditegakkan untuk itu lebih baik diam jika belum sedia untuk menjalaninya.
Mampukah setiap dari kita memikul semua perasaan cinta dan kasih sayang yang benar-benar sesuai dengan syariat? Cinta harus diuruskan ϑëπƍ∂π baik, terutama cinta pada Allah SWT, Rasulullah SAW, cinta terhadap orang-orang sholeh ϑά̲ŋ beriman. Jadi tidak harus memberi cinta secara murahan atau bahkan melanggar syariat Allah SWT ϑëπƍ∂π Couple'an .
Bagaimanakah ciri – ciri ta’aruf Islami yang sebenarnya untuk menuju pernikahan? Disini adalah sesi Bertaaruf ƳanҨ dianjurkan:
1. Melakukan Istikharah dengan
sekhusyuk-khusyuknya.
Setelah anda mendapatkan data dan foto, lakukanlah istikharah dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT memberikan jawapan yang terbaik. Dalam melakukan istikharah ini, janganlah ɑϑɑ kecenderungan pada calon ƳanҨ diberikan kepada kita. Tapi ikhlaskanlah semua keputusannya pada Allah SWT. Luruskan niat kita, bahwa kita menikah atas alasan benar-benar ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Seseorang biasanya akan mendapat sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.
2. Menentukan Jadwal
Pertemuan (ta’aruf Islami) Setelah data peribadi didapatkan maka perlu adanya sebuah pertemuan yang diatur oleh murabbi masing2 pihak.
3. Gali pertanyaan sedalam-
dalamnya.
Setelah bertemu, hendaklah didampingi murabbi masing–masing , lalu saling bertanya sedalam-dalamnya, ϑaři maklumat peribadi, keluarga, hobi, penyakit yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini, baik perempuan mahupun lelaki agak malu-malu dan gementar, maklumlah tidak mengenal sebelumnya. Tetapi dengan berjalannya waktu, semua akan menjadi cair. Peranan pembimbing juga sangat diperlukan untuk mencairkan suasana. Jadi, suasana tidak akan menjadi kaku dan terlalu serius. Diperlukan suasana humor, santai namun tetap serius. Pihak lelaki mahupun perempuan harus bertanya sedalam-dalamnya, Jǝ♌gã♌ disembunyikan. Pada tahap ini, biasanya pertanyaan-pertanyaan pun akan mengalir.
4. Menentukan waktu Berta'aruf dengan keluarga Perempuan.
Setelah melakukan ta’aruf ϑά̲ŋ menggali pertanyaan-pertanyaan sedalam-dalamnya, dan pihak lelaki merasakan adanya keserasian visi dan misi ϑëπƍ∂π calon perempuan, maka pihak lelaki pun harus segera untuk melakukan ta’aruf ke rumah pihak perempuan, untuk berkenalan dengan keluarganya. Namun ingat, pihak lelaki jangan datang seorang diri, untuk menghindarkan fitnah dan untuk membezakan ϑëπƍ∂π orang yang bercouple.
5. Keluarga pihak lelaki mengundang silaturahim pihak perempuan ke rumahnya Dalam hal berkahwin tanpa bercouple, adalah wajar jika orang tua pihak lelaki ingin mengenal calon menantunya (akhwat). Sebaiknya ketika datang ke rumah pihak lelaki, pihak perempuan juga tidak bersendirian, untuk menghindari terjadinya fitnah.
6. Menentukan Waktu Meminang
Setelah terjadinya hubungan silaturahim dikedua belah pihak, dan sudah ada keserasian visi dan misi dari pihak lelaki ϑά̲ŋ perempuan, juga ϑëπƍ∂π keluarganya, maka janganlah tunggu lama-lama. Segeralah menentukan waktu untuk mengkhitbah akhwat (memimang/melamar pihak
perempuan). Jarak waktu antara ta’aruf dengan pertunangan, sebaiknya tidak terlalu lama, kerana takut menimbulkan fitnah.
7. Tentukan waktu dan tempat pernikahan
Pada prinsipnya semua hari ϑά̲ŋ bulan dalam Islam adalah baik. Jadi hindarkanlah mencari
tanggal dan bulan baik, kerana takut jatuh ke arah syirik. Lakukan pernikahan sesuai ƳanҨ dicontohkan Rasulullah SAW, iaitu sederhana, mengundang anak yatim, memisahkan antara
tetamu lelaki dan wanita, pengantin wanita tidak terlalu dalam bertabarruj (berdandan),
makanan dan minuman juga tidak berlebihan.
Semoga dengan menjalankan ciri – ciri ta’aruf secara Islam di atas, Insya Allah akan terbentuk rumah tangga ƳanҨ sakinah mawaddah warahmah… Yang menjadi dambaan setiap keluarga muslim baik di dunia mahupun diakhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar