Kamis, 29 Januari 2015

Cara berpikir ABG perempuan sekarang, mungkinkah?

Cara berpikir ABG perempuan sekarang, mungkinkah?

Ehm, tes tes...
Assalaamu'alaikum. Maap2 yaa kalau tersinggung.
Hal yang masih jadi misteri dan belum bisa dipelajari oleh ilmu pengetahuan adalah "Cara Berfikir Perempuan"
Jarang-jarang saya melihat perempuan yang sempurna hijabnya. Kebanyakan dari mereka sekarang memakai celana JEANS yang ngetat, alih-alih ingin terlihat gaul dan gak ketinggalan zaman, Ibadah (menutup aurat) yang hukumnya wajib bagi setiap penganut Agama Islam, telah dibeli oleh rasa gengsi, katanya sih kalo gak gitu gak Gauulll.
"Ah, sepertinya mereka sudah tergoda oleh bisikan JEANS KAFIR"
Katanya udah tau aurat Wanita itu darimana sampai mana tapi kok masih diliatin. Apalagi perempuan zaman sekarang, Gigi saja dipagari, tapi paha dibagi-bagi.
"emang rela dibagi-bagi?" Hehe grin emotikon
Astaghfirullah.
Kebanyakan dari mereka sih pada nongkrong bareng di mall. Dan bener aja, banyak mata yang melihat mereka dengan syahwat. Ya gimana nggak, mereka pada pakai rok mini, hot pants, celana panjang ngetat, dan banyak lagi pakaian minimalis gitu. Tapi anehnya, perempuan-perempuan itu pada marah kalo di godain.
Si cowok pada di damprat dengan bahasa kasar, dan dikatain nggak punya etika.
Hmm.., Kok buru-buru nyalahin cowok ya?
Gimana, ya. Bukan maksud belain pihak cowok nih, tapi prinsipnya si cowok tergoda karena ada yang menggoda, kan? Bukankah sesuatu dijual untuk dibeli?
Kalau gak mau digoda, ya tutup dong auratnya. Tutup yang bener. Paling-paling cowok yang niatnya godain jadi do'ain.
"Assalaamu'alaikum, Bu Hajah" Tuh dido'ain, kan?
Jadi jangan marah kalau ada laki-laki yang menggoda, karena yang dibagi-bagi biasanya menjadi milik bersama, kan? *eh.
Astaghfirullah.
Nah, gimana nih untuk para seleberitis, udah gak aneh lagi kalau menjelang Bulan Ramadhan banyak yang tiba-tiba berjilbab. Alhamdulillah deehh smile emotikon
Tapi ini kan soal ibadah, hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya, gak etis kan kalau menutup aurat ada musim-musimnya apalagi disebut sebagai Pencitraan.
Banyak yang protes juga, gimana negara ini mau maju kalau masalah rok aja masih dibahas?
Gimana negara ini mau makmur kalau masalah berpakaian aja masih dipermasalahkan?.
Weitss jangan salah, Justru karena berpakaian yang bermasalah itulah, pikiran orang-orang yang nggak punya iman ikut bermasalah. Gimana nggak, yang namanya cowok mah semua juga manusia. Nah kalo kamu suguhin tontonan nggak jelas, ya jelaslah mereka jadi nggak jelas.
"Annisaa u immadul bilaad" Wanita adalah tiangnya negara.
Hancur wanitanya, hancur juga negaranya. Masuk akal sekali.
Udah banyak yang bisa kita lihat contohnya loh. Bill Clinton, salah satu presiden amerika itu, akhirnya nyaris dibuat tumbang dari kursi Kepresidenan, karena wanita muda bernama Monica Lewinsky. Selain itu Silvio Berlusconi, orang terkaya ketiga di Italy plus Perdana Menteri Italia, juga ikut tercoreng namanya setelah terlibat Affair dengan sejumlah cewek model, artis-artis muda, presenter televisi, dll.
Lain lagi cerita dari Eliot Spitzer. Si Gubenur New York yang sangat pandai berpidato ini, mendengung-dengungkan akan menindak para pelaku korupsi, dan berjanji akan membangun reputasi yang baik serta menjaga kesucian keluarga, tapi ternyata sodara-sodara, karirnya selesai setelah terjegal skandal prostitusi. Dan masih banyak lagi, dan masih banyak lagi contohnya, yang nggak mungkin disebutkan satu persatu.
Masya Allah, ternyata tepat banget kan yang dipesankan oleh Rasulullah SAW, 14 abad lalu. Beliau, Rasul SAW bersabda : “Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih besar bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita.” (HR Bukhari dan Muslim).
Disisi lain, wanita minoritas yang tak pernah memperlihatkan yang jadi aib baginya dan selalu menutup apa yang menjadi auratnya, terlihat sungguh menawan. Kenapa? Karena mereka merasa dirinya BERHARGA, maka mereka patut untuk dihargai. Mereka mahal. Mereka menghargai diri mereka sendiri sebagai seorang Muslimah. Hamba Allah subhanahu wata'ala yang taat.
"Belajarlah menghargai jika ingin dihargai"
Tapi gak banyak yang seperti itu sekarang. Kebanyakan, wanita yang ingin dihargai hanya sekedar memasang tarif yang bisa dibeli dengan rayuan maut laki-laki yang membuat hati wanita melayang-layang.
Tolong maafkan kami, tulisan ini ambil ibrahnya aja ya, hapunten bilih aya nu kasinggung, ga ada maksud menggurui, hanya mampu mengingatkan, tak mampu memberi hidayah. Bade di tampi syukur, henteu ga teu sawios.
Barakallahu fiikum.

nikmatnya cinta tanpa pacaran ^,^

nikmatnya cinta tanpa pacaran ^,^

Cinta tak pernah bosan untuk diobrolkan. Urusan cinta pun tak pupus oleh waktu, ia senantiasa hadir dalam kehidupan kita. Asyik untuk dibahas, tak lelah untuk menuliskannya, dan getol untuk mendiskusikannya. Karena cinta memiliki keunikan dan sekaligus
?keajaiban?.
Uniknya cinta bisa dilihat dan dirasakan dari berbagai sisi. Paling nggak neh, cerita tentang cinta yang berakhir bahagia sama nikmatnya dengan mendengar kisah duka karena cinta. Selain unik, cinta memang ?ajaib?. Bisa mengobati rasa rindu, mampu melicinkan perasaan, dan juga menumbuhkan kreativitas yang tak pernah ada habisnya.
Nah, bicara tentang cinta, ada satu fenomena yang menarik dan perlu mendapat perhatian dari kita semua. Sepertinya sebagian besar dari kita selalu merasa ?gatal? bahwa jika cinta tak diekspresikan dengan aktivitas mencintai, akan berakhir dengan kegelisahan. Itu sebabnya, jangan heran jika akhirnya banyak yang kabur dalam memaknai cinta. Banyak yang gelap mata, dan nggak sedikit yang miskin ilmu. Dikiranya mengekspresikan cinta, ternyata malah menggeber nafsu. Padahal, cinta tak sama dengan aktivitas mencintai. Tak berbanding lurus pula. Tapi kenapa harus dipaksakan untuk disamakan?
Guys , sejatinya cinta tetap bisa tumbuh dan terpelihara meski tak diekspresikan dengan aktivitas mencintai. Itu sebabnya pula, cinta tetap ada meski tanpa diwujudkan dengan pacaran. Karena cinta memang beda dengan pacaran. Buktinya banyak orang jatuh cinta, dan nggak sedikit yang memendamnya. Mereka cukup merasakan cinta di dalam hatinya. Entah karena tak kuasa mengatakannya kepada orang yang dicintainya, atau memang sengaja ingin memelihara dan merawatnya sampai pada suatu saat di mana kuncup itu menjadi mekar dan berbunga di taman hatinya (duilee...).
Dua alasan tadi tak perlu dipertentangkan. Karena yang terpenting adalah bahwa tanpa diekspresikan dalam aktivitas saling mencintai pun cinta tetap akan tumbuh di hati. Kenyataan ini pula yang mengukuhkan bahwa cinta tidak selalu sama dan tak sebangun dengan aktivitas mencintai. Jelas, ini mematahkan mitos selama ini yang meyakini bahwa jika jatuh cinta harus diwujudkan dengan aktivitas mencintai bernama pacaran. Ya, namanya juga mitos, bukan fakta, Bro . Lihat aja, mereka yang masih melajang sampe tua, bukan berarti tak memiliki rasa cinta. Mereka pasti memiliki cinta kok. Cuma karena cinta tak mesti dieskspresikan dengan aktivitas mencintai seperti pacaran atau juga pernikahan, ya tak membuatnya sakit tuh. Cuma mungkin gelisah aja karena nggak bisa berbagi cinta dengan seseorang yang bisa menyambut cintanya. Tapi tak membuatnya sakit.
Namun meski demikian, bukan berarti cinta tak boleh diekspresikan sama sekali dalam aktivitas mencintai. Nggak juga. Ini sekadar ngasih gambaran bahwa kita jangan keburu menyimpulkan bahwa pacaran adalah jalan pintas untuk mengekspresikan cinta. Nah, kalo pun harus diekspresikan dengan aktivitas saling mencintai, tentunya hanya wajib di jalan yang benar sesuai syariat. Tul nggak? Yup, hanya melalui ikatan pernikahanlah cinta kita bisa dan halal diekspresikan dengan kekasih kita. Begitu lho. Mohon dicatat dan diingat ya. Makasih.
Jatuh cinta nggak dilarang
Sobat muda muslim, jatuh cinta itu nggak dilarang kok. Lagian, siapa yang bisa melarang orang lain untuk tidak jatuh cinta. Nggak bakalan bisa. Namun, jangan pula kemudian nganggep bahwa mentang-mentang jatuh cinta nggak dilarang, lalu mengekspresikannya dengan pacaran jadi sah-sah aja. Ah, kalo itu sih udah tulalit atuh. Beda euy , antara cinta dan aktivitas mengekspresikan cinta, Bro . Oke?
Oya, boleh tuh jatuh cinta meski nggak perlu orang yang kita cintai itu mencintai kita juga. Artinya, cinta tak selalu harus saling bersambut. Jadi, kalo kita jatuh cinta kepada seseorang, tak perlu orang tersebut juga mencintai kita. Namun, seringkali kita nggak siap untuk menerima ?penolakan? dari orang yang kita cintai. Sakit. Bahkan bisa sakit banget kalo orang yang nolak dekat dengan kita. Kita setengah mati mencintainya, eh, dia malah setengah hidup menolaknya. Itu kan kagak nyetel namanya. Siapa yang gondok? Tentu saja dua-duanya. Lho kok? Iya. Pertama, orang yang mencintai merasa bertepuk sebelah tangan, dan tentunya kecewa begitu tahu rasa cintanya tak berbalas. Kedua, orang yang menolak juga kecewa, karena kok bisa-bisanya dicintai oleh orang yang tak dicintainya. (Wacks, jangan nyindir dong!)
Jadi, kalo udah jatuh cinta, nikmati saja tanpa harus diekspresikan dengan pacaran. Caranya gimana? Ehm, ketika kita jatuh cinta, jangan keburu geer dan tergesa untuk ungkapkan cinta. Itu bisa berbahaya bagi yang belum bisa menerima beban kecewa. Emang sih perasaan cinta itu nggak bisa ditahan-tahan. Nggak bisa dihalangi dengan kekuatan apa saja. Bahkan adakalanya nggak bisa digeser-geser en dipindah-pindah ke lain hati (emangnya pot bunga, digeser-geser?). Maka jangan heran kalo kita ingin rasanya buru-buru menuntaskan rindu kita kepada seseorang yang membuat kita nggak nyenyak tidur siang-malam. Kita ingin agar perasaan kita benar-benar saling berbalas. Kita ingin jadikan ia sebagai dermaga tempat cinta kita berlabuh. Sampai tanpa sadar bahwa kita dikendalikan oleh cinta, bukan kita yang mengendalikannya.
Tapi saran saya, jangan keburu ?geer? deh kalo tiba-tiba kamu punya rasa cinta kepada lawan jenis. Kenapa? Karena kalo kamu belum kuat menahan bebannya, bisa blunder. Kamu bisa sakit hati. Bayangin aja ketika kamu terlalu ?geer? alias gede rasa, kamu nekatz menembak teman gadismu. Kita bisa dan siap ngincer lalu nembak lawan jenis kita. Tapi, seringkali di usia sepantaran kamu yang masih ABG dan ?pensiunan? ABG sering nggak siap menerima kenyataan, gitu lho.
Kok bisa? Hmm.. mungkin karena kurang pengalaman kali ye (atau bisa juga nggak pede), jadinya pas ditolak, teroris bertindak (idih, serem banget). Iya, saya pernah baca di koran bahwa ada seorang remaja laki yang cintanya ditolak gadis pujaannya, dan langsung bertindak dengan mengerahkan teman-temannya untuk meneror si gadis dan pacar pilihannya hingga ada korban jiwa. (hmm.. itu sih namanya cinta berbuah tahlilan!)
Jadi intinya, boleh saja jatuh cinta. Nggak ada yang larang kok kalo kamu jatuh hati. Wajar aja lagi. Tapi, mbok ya jangan keburu geer gitu lho, hingga menafsirkan kalo cinta harus diwujudkan dengan bersatunya dua hati, lalu tergesa ungkapkan cinta. Padahal, seringkali di antara kita yang masih bau kencur ini nggak siap dengan kenyataan. Dalam bayangannya, cinta itu harus bersatu, cinta itu harus saling memiliki, itu sebabnya mau tidak mau cinta itu harus berbalas. Padahal, banyak kasus berakhir dengan kecewa. Itu karena kita ngotot cinta sama si dia, sementara si dia juga ngotot nolak kita. Walah, itu namanya percintaan sepihak. Jadi, jangan cepet geer ya!
Sekarang saya mau tanya, memang kalo kamu suka sama seorang seleb, kamu cinta sama seorang seleb, dan kamu sayang sama dia, kudu juga berbalas? Nggak juga kok menurut saya. Kenapa? Begini, kamu yang cewek cinta nggak sama Nicholas Saputra? Senang banget kan kalo kebetulan ketemu dan diajak makan bareng? Wuih... tapi sejauh ini, pernah nggak melamunkan supaya dia jadi kekasihmu? Mungkin sebagian dengan pede dan gagah berani menganggukkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan ini, tapi sangat boleh jadi yang lain malah menjawab: Mimpi kali yeee! (ini tergantung bargaining position -nya sih)
Pendam saja dulu rasa itu
Waktu sekolah, saya juga punya rasa cinta kepada seorang gadis teman satu sekolah, tapi karena saya tak berani mengungkapkannya, saya cukup jadikan ia sebagai ?objek? kreativitas saya dalam puisi dan cerpen. Selama tiga tahun saya cuma memendamnya dalam hati rasa cinta kepada gadis satu sekolah itu. Saya hanya bisa cerita kepada teman saya dan si dia sendiri nggak pernah tahu kalo sedang ?dicintai? sama saya. Ajaib memang. Di sini saya merasa mencintai tanpa bersalah dan enjoy aja lagi. Saya bisa menikmatinya dan menerjemahkannya dalam puisi. Ya, saya merasa bahagia saja dalam mencintai meski dia sama sekali nggak tahu.
Tapi.. setelah saya mulai nekat mengungkapkan cinta, barulah muncul masalah. Salah satunya ya rasa bersalah di antara kami. Ternyata eh ternyata ia sama sekali tak mencintai saya, dan menganggap sekadar teman biasa. Rasanya langit bagai runtuh menimpa saya (kerena sudah terlanjur mencintai sepenuh hati. Kandas deh!). Ya, saya merasa bersalah karena saya begitu besar mencintai dia (padahal dulu asyik-asyik aja tuh saat belum diungkapkan perasaan cinta itu). Dia juga mungkin merasa bersalah karena telah begitu halus menolak cinta saya. (KLBK alias Kenangan Lama Bangkit Kembali neh. Gubrak!)
Jadi intinya, nikmati saja dulu cinta itu dengan diam-diam. Tunggu saatnya tiba. Saat di mana kita sanggup menahan beban dan siap ditelan kenyataan. Biarkan ia tumbuh subur dulu. Kalo pun kemudian harus kecewa, ya itu risiko. Tapi minimal, kita pernah mencintai seseorang yang bisa memekarkan kuncup di hati kita dan membuat kita jadi kreatif tanpa rasa bersalah sedikit pun. Lagian bukankah Bang Ebiet pernah bersenandung, ?Sebab cinta bukan mesti bersatu...? Ehm, pantesan seorang kenalan saya pernah bilang ke saya waktu curhat: ?Cinta pertama saya bukan dengan istri saya, tapi saya masih inget sampe sekarang gimana perasaan saya waktu mencintai teman saya itu. Karena itu cinta pertama, tapi ternyata nggak jadi...? Nah lho!
Itu sebabnya, banyak orang sekadar ?cinta sepihak? dan memendamnya dalam hati. Karena tak berniat untuk mengungkapkannya. Tapi ternyata aman-aman saja kok. Jelas, ia tidak merasa bersalah. Baik kepada dirinya maupun kepada orang lain. Mungkin ini tipe orang yang seperti digambarkan dalam lagunya Bang Ebiet G. Ade, ?Apakah Ada Bedanya?: ?Cinta yang kuberi sepenuh hatiku, entah yang kuterima aku tak peduli... aku tak peduli.. aku tak peduli? (Duile.. ini bukan putus asa apalagi patah arang, tapi sekadar mengungkapkan betapa masih ada orang yang sebenarnya ingin total mencintai dan tak peduli dengan balasannya dari orang yang dicintainya. Ini persepsi saya, dan saya ambil sebagian lirik saja dalam lagu itu. Karena saya yakin Bang Ebiet punya maksud lain dengan menuliskan lagu tersebut)
Pacaran itu merugikan
Kamu pasti apal deh lagunya Peter Pan yang sebagian isi liriknya begini nih, ?Apa yg kau lakukan di belakangku/Mengapa tak kau tunjukkan di hadapanku/ Apa yang kau lakukan di belakangku/ di belakangku/ di belakangku...? Yup, lagu ini judulnya adalah ?Di Belakangku?. Apal kan?
Ehm, rasa-rasanya Ariel nyanyinya berdasarkan pengalaman tuh, mungkin sama seperti pengalaman banyak teman kita yang diterjemahkan dalam bentuk lagu. Pengalaman apa? Hmm... moga-moga saja bener nih. Yup, kayaknya pengalaman diselingkuhi sama pacarnya tuh. Wah, wah, inilah satu satu sisi gelap pacaran. Emang sih, yang udah nikah juga bisa selingkuh, tapi lebih rugi dan konyol lagi masih pacaran malah udah dikadalin sama pasangannya. Belum jadi suami-istri aja udah nggak bisa dipercaya, apalagi kalo udah menyatu dalam pernikahan? Pikir-pikir lagi ye.
Oya, loss pride alias hilang harga diri juga adalah dampak dari pacaran. Kok bisa? Yah, namanya juga pacaran, masih bisa sambung-putus sesukanya. Jadi, ketika bubaran, banyak yang ?ember? cerita ke yang lain. Misalnya, ?Kamu pacaran sama dia? Jangan mau, dulu pernah sama aku, dia kalo tidur ngiler!? Wacks?
Nah, soal pacaran cukup sampe di sini dulu ya, karena keterbatasan halaman. Pekan depan insya Allah disambung lagi dengan penekanan lebih dalem soal hubungan pranikah tersebut, oke? Pekan ini kita lebih fokus bahas bahwa cinta bisa tumbuh meski tanpa pacaran. Yakin itu. Oke?

Siap Jadi Wanita Sholehah??

Siap Jadi Wanita Sholehah??

Pagi ini, sedikit saya menggoreskan tinta untuk kalian semua tentang WANITA SHOLEHAH... Lets cekidot.
Wanita sholehah jarang sekali di perebutkan, karena ia bukan untuk di perebutkan tapi perlu perjuangan untuk mendapatkannya.
Karena kecantikannya berada di dalam, bukan kecantikan luar yang di pertontonkan sehingga membuat lelaki tergila-gila dan menggoyahkan Iman...
Wanita sholehah tidak hanya sekedar berkerudung tapi BERJILBAB tuk menutup aurat, mengenakan pakaian yang tidak menampakkan lekuk tubuh, bukan berkerudung tapi telanjang, mengenakan pakaian yang tidak tipis, meskipun d’dunia ini panas tapi ia lebih takut dengan panasnya api neraka dan tentu tidak membuat lawan jenisnya mencuri-curi pandangan terhadap tubuhnya itu.
Wanita sholehah tak kan mudah terlena karena rayuan karena ia selalu menjaga dari interaksi yang berlebihan, tak kan mudah tergiur dengan harta dan kedudukan karena ketaqwaan yang menjadi acuan. Tak kan mudah terbuai oleh wajah yang rupawan karena ia selalu menjaga pandangan, tak kan pernah tertipu oleh cinta yang membutakan karena keimanan yang menjadi kriteria utama pria idamannya.
Wanita sholehah akan memilih AGAMAnya. Mengapa harus memilih AGAMAnya..?
Sungguh lelaki soleh itu jika ia suka maka ia akan selalu berusaha menghormati dan membahagiakan istrinya, Namun jika ia tidak suka, Sungguh ia tidak akan mendzaliminya karena ahlak dan keimanannya akan mencegahnya berbuat itu. Insya Allah.
Menikah di jalan Dakwah atau Berdakwah dengan Menikah..
Wanita sholehah tak akan suka menarik perhatian.. Karena kecantikannya ia sembunyikan di balik sifat malu yang senantiasa ia pertahankan.
Wanita sholehah akan sangat malu jika kecantikannya membuat para ikhwan tak mampu menjaga pandangan dan membuat mereka goyah keimanan.
Wanita sholehah tentunya akan meninggalkan jauh budaya PACARAN yang trend saat ini, karena wanita solehah sangat takut pada siksaan neraka, karena wanita sholehah hanya akan mencintai satu orang laki-laki dalam hidupnya, yaitu SUAMInya, Karena wanita sholehah lebih banyak mencari ilmu dunia akhirat agar menjadi pendidik terbaik bagi anaknya nanti, karena ia adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, Karena wanita sholehah lebih banyak mencari ilmu dunia akhirat agar jika nanti suaminya sedikit melenceng, ia akan menegur suaminya dengan ilmu-ilmu Allah…
Wanita sholehah bagai Mutiara di Dasar Lautan.
Hanya laki-laki tangguh dan pemberani yang mau berjuang mendapatkannya.
Hanya laki-laki yang sholeh yang tahu kecantikannya yang tersembunyi, karena laki-laki sholeh sajalah yang mengerti arti kecantikan yang sesungguhnya.
Wanita Sholehah..
Perhiasan Terindah dari segala Perhiasan yang ada di dunia...
Mari berlomba menjadi sepertinya..
Jika di lingkunganmu amat jarang kau temukan wanita sholehah maka mulailah berusaha menjadi yang sholehah itu.
Jadilah seorang wanita yang berpegang teguh pada agama Allah agar tidak ada lagi pertanyaan "masih adakah wanita sholehah di dunia ini??"
Karena jawabannya masih banyak wanita sholehah hadir menghiasi dunia, begitu juga dengan lelaki...
Oke?
Siap jadi wanita sholehah…?
Lakukanlah 3M
1. Mulai dari hal yang kecil
2. Mulai dari diri sendiri dulu
3. Mulai dari SEKARANG…!!
Ayoo mulai dari diri sendiri dulu kiki emotikon
Boleh di-SHARE. Moga mencerahkan.

Pemuda Sejati, Meski Jomblo Tetap Syar’i

Pemuda Sejati, Meski Jomblo
Tetap Syar’i


Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Shalat lima waktu ditepati. Sedekah rutin tiap
hari. Dengan orangtua sepenuh bakti.
Membantu orang lain sepenuh hati. Meluaskan
manfaat, ciri jati diri. Perannya sungguh
berarti, selalu dinanti.

Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Senantiasa raih prestasi. Berikan yang terbaik
untuk negeri. Mencintai ibu pertiwi sepenuh
hati… bukan bunda putri… (eh.. :p)
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Tak cepat panas hati. Meski semesta jadikan
kita bahan ngerumpi. Nanya-nanya, kapan
bersuami, kapan beristri? Yang penting tiap
hari senyum kita indah berseri…
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Tidak suka tebar janji. Orientasi realisasi,
bukan sekedar statusisasi. Selalu menjaga hati,
tak sampai hati melukai. Karena hatinya bening
sekali.
Pemuda sejati, meski jomblo tetap syar’i…
Yang belum mampu tetap bersabar. Yang
belum dipertemukanNya tetaplah tegar. Tapi
usaha perbaikan diri tetap digelar. Godaan
maksiat jangan sampai membuat kita tepar.
Hingga nanti tangan-Nya sendiri yang
menyentuh Cinta hingga mekar. Barakah
melimpah lancar…  :)

Tak Kenal Maka Ta’aruf

Tak Kenal Maka Ta’aruf

Saudaraku, jangan mudah untuk kau mengatakan ta’aruf ϑëπƍ∂π seseorang. Fahami dahulu apa arti ta’aruf itu sebenarnya sebelum kau berani mengatakannya. Jangan dikotori sucinya makna ta’aruf itu sendiri, sebuah syariat harus ditegakkan untuk itu lebih baik diam jika belum sedia untuk menjalaninya.
Mampukah setiap dari kita memikul semua perasaan cinta dan kasih sayang yang benar-benar sesuai dengan syariat? Cinta harus diuruskan ϑëπƍ∂π baik, terutama cinta pada Allah SWT, Rasulullah SAW, cinta terhadap orang-orang sholeh ϑά̲ŋ beriman. Jadi tidak harus memberi cinta secara murahan atau bahkan melanggar syariat Allah SWT ϑëπƍ∂π Couple'an .
Bagaimanakah ciri – ciri ta’aruf Islami yang sebenarnya untuk menuju pernikahan? Disini adalah sesi Bertaaruf ƳanҨ dianjurkan:
1. Melakukan Istikharah dengan
sekhusyuk-khusyuknya.
Setelah anda mendapatkan data dan foto, lakukanlah istikharah dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT memberikan jawapan yang terbaik. Dalam melakukan istikharah ini, janganlah ɑϑɑ kecenderungan pada calon ƳanҨ diberikan kepada kita. Tapi ikhlaskanlah semua keputusannya pada Allah SWT. Luruskan niat kita, bahwa kita menikah atas alasan benar-benar ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Seseorang biasanya akan mendapat sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.
2. Menentukan Jadwal
Pertemuan (ta’aruf Islami) Setelah data peribadi didapatkan maka perlu adanya sebuah pertemuan yang diatur oleh murabbi masing2 pihak.
3. Gali pertanyaan sedalam-
dalamnya.
Setelah bertemu, hendaklah didampingi murabbi masing–masing , lalu saling bertanya sedalam-dalamnya, ϑaři maklumat peribadi, keluarga, hobi, penyakit yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini, baik perempuan mahupun lelaki agak malu-malu dan gementar, maklumlah tidak mengenal sebelumnya. Tetapi dengan berjalannya waktu, semua akan menjadi cair. Peranan pembimbing juga sangat diperlukan untuk mencairkan suasana. Jadi, suasana tidak akan menjadi kaku dan terlalu serius. Diperlukan suasana humor, santai namun tetap serius. Pihak lelaki mahupun perempuan harus bertanya sedalam-dalamnya, Jǝ♌gã♌ disembunyikan. Pada tahap ini, biasanya pertanyaan-pertanyaan pun akan mengalir.
4. Menentukan waktu Berta'aruf dengan keluarga Perempuan.
Setelah melakukan ta’aruf ϑά̲ŋ menggali pertanyaan-pertanyaan sedalam-dalamnya, dan pihak lelaki merasakan adanya keserasian visi dan misi ϑëπƍ∂π calon perempuan, maka pihak lelaki pun harus segera untuk melakukan ta’aruf ke rumah pihak perempuan, untuk berkenalan dengan keluarganya. Namun ingat, pihak lelaki jangan datang seorang diri, untuk menghindarkan fitnah dan untuk membezakan ϑëπƍ∂π orang yang bercouple.
5. Keluarga pihak lelaki mengundang silaturahim pihak perempuan ke rumahnya Dalam hal berkahwin tanpa bercouple, adalah wajar jika orang tua pihak lelaki ingin mengenal calon menantunya (akhwat). Sebaiknya ketika datang ke rumah pihak lelaki, pihak perempuan juga tidak bersendirian, untuk menghindari terjadinya fitnah.
6. Menentukan Waktu Meminang
Setelah terjadinya hubungan silaturahim dikedua belah pihak, dan sudah ada keserasian visi dan misi dari pihak lelaki ϑά̲ŋ perempuan, juga ϑëπƍ∂π keluarganya, maka janganlah tunggu lama-lama. Segeralah menentukan waktu untuk mengkhitbah akhwat (memimang/melamar pihak
perempuan). Jarak waktu antara ta’aruf dengan pertunangan, sebaiknya tidak terlalu lama, kerana takut menimbulkan fitnah.
7. Tentukan waktu dan tempat pernikahan
Pada prinsipnya semua hari ϑά̲ŋ bulan dalam Islam adalah baik. Jadi hindarkanlah mencari
tanggal dan bulan baik, kerana takut jatuh ke arah syirik. Lakukan pernikahan sesuai ƳanҨ dicontohkan Rasulullah SAW, iaitu sederhana, mengundang anak yatim, memisahkan antara
tetamu lelaki dan wanita, pengantin wanita tidak terlalu dalam bertabarruj (berdandan),
makanan dan minuman juga tidak berlebihan.
Semoga dengan menjalankan ciri – ciri ta’aruf secara Islam di atas, Insya Allah akan terbentuk rumah tangga ƳanҨ sakinah mawaddah warahmah… Yang menjadi dambaan setiap keluarga muslim baik di dunia mahupun diakhirat.

Senin, 26 Januari 2015

Gara-Gara Rohis

GARA-GARA ROHIS #

KETENANGAN ITU BERNAMA ROHIS
Masa remaja, masa yang galau galau nya, kebimbangan melanda para remaja apalagi remaja yang ababil. Kegundahan akan jati diri sempat menghampiri  Dewi. Hampir seluh ekstra kulikuler di sekolah, pernah Diikuti oleh Dewi, namun hasilnya nihil. Semua ekskul itu tidak memberi rasa cocok di hati Dewi, hingga suatu hari ada seorang teman yang baru saja masuk Rohis dan bercerita betapa serunya rohis itu. Hati Dewi mulai gusar akan ucapan temannya itu namun Dewi masih belum yakin.
Ucapan kawannya itu  masih saja berputar-putar di kepala dewi, sungguh perasaan yang aneh. Awalnya Dewi masih mengorek informasi dari temannya itu, tapi lama-kelamaan rasa penasaran itu makin kuat ditambah lagi ketika hari jum’at selalu saja ada kakak kelas yang menginformasikan akan kegiatan rohis yang khusus untuk perempuan. Sangat jarang dewi lihat ekskul lain seperti itu, bayangkan setiap pekan memberikan informasi dan mengajak agar datang dan tak pernah lelah. Sempat beberapa kali Dewi mengintip kegiatan itu, tapi masih saja ragu untuk memantapkannya.
Hingga suatu hari ada kedua temannya yang ingin masuk rohis juga, diberanikan langkah kaki dewi menuju tempat itu. Sungguh sambutan hangat yang tiada pernah dipikirkan dewi. Ketika itu ternyata agenndanya itu membuat kreasi dari makanan, sungguh seru walaupun ketika awalnya harus dihadang dengan mengapa memilih rohis, mengapa mau masuk rohis. Dewi menyerentakan jawabannya dengan kedua kawannya yang lain, maklum saja Dewi masuk rohis karena rasa penasaran dan dia pun belum tahu mengapa karena dia masuk rohis.
Untuk minggu-minggu ini, dewi hanya baru mengikuti kegiatan rohis keputrian dan mentoring Bta saja sedangkan yang pokok yaitu rohis bersama murabbi belum. Alasannya sepele, karena ketika awal masuk muncul berbagai paradigma tentang murabbi  rohis, jadi agak gimana gitu untuk mengikuti agenda sang murabbi.
Setelah satu bulan mengikuti rohis barulah dewi mengikuti rohis dengan snag murabbi, walaupun awalnya agak canggung tapi lama-kelamaan juga akan terbiasa. Maklumlah ketika dewi masuk rohis itu kira-kira ketika semester genap, ditambah ketika semester itu gur-guru kelas sembilan amatlah sibuk, maka tak jarang sang murabbi tak datang namun ada kak Alwi dan kawan kawan yang  menjadi murabbi sementara.
Walaupun bisa dibilang ketika itu jadwal rohisnya amatlah kacau, yang siang hanya rohis beberapa menit saja dan yang datang pun tak seberapa. Tapi rasa penasaran masih bersarang dalam benak Dewi. Pertanyaan ketika awal dia masuk rohis masih belum terjawab. Untuk apa dia masuk rohis? Apa alasanya? Pertanyaan itulah yang mendorong dewi tetap aktif di rohis.
Suatu dilema memang, ketika awal tahun ajaran baru, yang memantapkan hati di rohis hanya beberapa orang saja, kalau tidak salah akhwatnya hanya empat orang. Bukan anak rohis namanya kalau hanya karena hal itu pesimis. Anak rohis anti pesimis.
“Dewi kenapa, kok mukanya ngak bersahabat gitu?” tegur kak dina ditengah lamunan dewi
“ini loh kak, ko yang tertarik di rohis Cuma sedikit yah? Galau tau,” jawab Dewi dengan lesu.
“kenapa harus galau? Ini kan baru permulaan, tak menutup kemungkinan jika beberapa waktu kedepan anggota ini akan bertambah, optimislah,” seru kak Dina dengan senyum manisnya.
“bingun atuh ka,” keluh kesah dewi
“bingung kenapa?”
“apa rohis masih dipikir sampingan ya kak? Atau demo ekskulnya kurang keren?”
“demo ekskul kemaren keren kok, pake banget malah. Bukankah rohis datang dengan keikhlasan? Kenapa harus memaksa seseorang harus ikut rohis?  Siapa tahu walaupun mereka sedikit tapi mereka penuh dengan keikhlasan, bukankah itu yang kita cari?”
“semua pertanyaan kakak aku jawab iya, tapi iri kak lihat ekakul lain peminatnya banyak banget, aku gundah,”
“loh kenapa harus iri? Jangalah iri, kan sudah diberi takarannnya masing-masing, mungkin sekarang takaran kita sedikit tapi esok ataupun lusa kita tak pernah tau mungkin akan bertambah, percayalah kepada kuasa Allah SWT,”
“iyap, harus semangat.”
Mentari mulai menampakan sinarnya dan bemberikan senyuman kepada setiap insan manusia. Pagi ini tatapan baru, asa baru, kehidupan yang baru, dan semangat yang baru akan dimualai. Memang tak ada yang istimewa hari ini namun sudah ada tekad dalam diri Dewi, sebuah tekad yang amat sangat membara.
“aduh ada yang senyum-senyum aja nih? Kalau punya kebahagiaan bagi-bagi dong?” celetuk Rita
“ini aku bagi kebahagiaannya,” menebar senyum ke Rita
“ihhhh bukan bagi-bagi senyum maksudnya,” jawab Rita
“terus bagi-bagi apa? Kan sneyum itu kebahagian?” tanya Dewi dengan sedikit bingun
“berbagi cerita maksudnya, berbagi cerita itu menyenangkan. Ayolah berbagi.” Jawab rita dengan penuh antusias.
“Rita kepo banget sih, mau tau bangeettt apa?”
“ihhhh Dewi, serius nih, dewi gitu sih, ngak temen nih,”
“jangan marah kakak, ade minta maap hehehe. Aku itu tadi senyum-senyum karena lagi coba memikirkan program rohis atau kegiatan rohis apa yang bisa buat nambah anggota, lagi coba di pikirkan satu-satu, eh malah ngak sengaja keingetan waktu rujakan bareng sama mereka.”
“rujakan? Emang ada? Keren banget deh,”
“iya ada, tapi waktu itu yang rujakan Cuma sedikit, eh yang laki-lakinya Cuma dua orang aja,”
“terus apa yang seru?”
“ihhh itu belum kelar tau ceritanya,”
“ohhh, yaudah terusin dong,”
“jadi waktu rujakan itu ada yang berebutan sambelnya, ambil-ambil buah temennya, ada yang Cuma liatin doang karena lambungnya nak bisa di ajak kompromi, terus ada suruh ngabisin gitu, ihhh pokonya lucu deh,”
“apanya yang seru dan lucu? Itumah biasa,”
“karena Rita ngak ikut kegiatannya jadi Rita ngak bisa ngerasain serunya gimana!” pergi menilkan Rita
“yah jangan marah gitu dong Dewi,”
Mungkin semuanya ngak bakal peduli kalau dewi bercerita tentang rohis, mungkin mereka akan bersemangat kalau denger kabar dari korea, inggris dan kawan-kawan, tapi giliran rohis, kenapa cuek? Kenapa dipinggirkan? Kenapa? Rohis itu keren, rohis itu pinter, ibadah jalan prestasi juga jalan, kenapa seperti dipojokan? Ahhh aku lelah, sudah terlalu sering aku menyerah, sudah terlalu banyak airmata untuk rohis, aku tak bisa begitu saja meninggalkan rohis, arti sesungguhnya rohis masih belum aku temukan, semuanya masih hitam, masih belum ada titik terang, ini tekadku, harus!
“dewi kenapa? Kok nangis lagi? Kan kakak udah bilang sama dewi jangan nagis di depan kakak, jangan pesimis ataupun menyerah” sapa kak Dina nengagetkan lamunan dewi
“eh kak Dina (menyusap air matanya). Dewi ngak nagis kok, nih liat ngak ada air mata kan?” jawab dewi berusaha menutupi kesidihannya.
“udah lah ngak usah bohong sama kakak, bohong dosa loh?  Dewi nangis kenapa sih?” tanya kak Dina sambil memegang pundak dewi
“biasalah kak, ada sedikit insiden tapi yah sudah terlupakan kok sama dewi. Oya kak nanti kita keputrian kan? Materi, games, atau hasta karya?” tanya dewi penuh antusias
“ada deh, dewi kepo deh hehehe” ledek kak Dina
“ihhh kakak mah gitu,” (memasang wajah cemberut)
“jangan marah ade, kakak hanya berguara ja, ada deh pokonya, kalau mau tau nanti dateng aja deh, pasti dijamin seru kok,”
“sip deh kakak, dewi masuk kelas dulu ya ka, assalamualaikum kakak cantik”
“waalaikumsalam adikku sayang,”
Langkah kecilnya mengiringi keceriannya, tak ada lagi gundah, semua sirna seketika. Ketika kesedihan melanda, kak Dina datang sebagai pelipur lara. Ketika kekuatan itu hilang, rohis memberikan semangat agar kekuatan itu kembali. Di kala benteng bertahanan akan roboh, prajutir rohis dengan sigap mempertahankan benteng itu, sungguh suatu kesatuan yang takkan pernah terpisah dan takkan bisa di temukan dimanapun.
Berl sekolah berbunyi, dengan langkah terburu-buru, Dewi berlari menuju ruangan yang biasa di pakai untuk keputrian. Masih sepi memang ruangan itu namun terasa ramai ketika dewi melangkah penuh dengan ke ikhlasan. Anak laki-laki telah di giring untuk melaksanakan sholat jum’at, kini waktunya keputrian dimulai. Ternyata hari ini agendanya curcol atau curhat colongan atau lebih kerennya itu shering.
Penuh antusia ternyata, satu sama lain tak mau kalah untuk bertanya atau pun hanya sedekar berbagi cerita. Riuh memang ruangan ini tapi itu adalah kebahian untuk Dewi, ya walaupun anggota baru dari kelas tujuh hanya empat orang tapi hari ini terlihat seperti empat ratus orang. Dewi yang sedari tadi hanya duduk di pojok ruangan, sesekali tersenyum.
Dulu ketika di tanya alasanku memilih rohis aku belum meliki jawaban pasti, jawaban itu masih aku gantungan hingga setik ini. Detik ini aku baru menyadari betapa beruntungnya aku bisa menjadi bagian dari rohis. Detik ini pula aku beru tau mengapa aku jatuhkan hatiku untuk rohis. Sesungguhnya di rohis lah aku mendapatkan suatu ketenangan, ketenangan yang tidak aku dapatkan di tempat-tempat lain. Di rohis pula aku temukan rasa persaudaraan yang amat sangat kokoh. Mulai hari ini aku lantangkan suara ku untuk rohis, dan ku jawab pertanyaan mereka tentang alasanku memilih rohis. Saya anak rohis dan saya bangga menjadi anak rohis.
#GARA-GARA ROHIS. Dewi mulai menenukan keluarga yang baru, rasa penasarannya mulai terjawab sehingga ketika lulus nanti tak ada keraguan di dalam hatinya. #GARA-GARA ROHIS kini Dewi  bisa mengontrol emosinya. #GARA-GARA ROHIS, dewi memiliki sahabat-sahabat baru.
sumber :  http://ukhtimahlil.blogspot.com/2014/06/gara-gara-rohis-2.html

Alasan kenapa kamu perlu ikut Rohis SMK N 1 ADIWERNA ^_^

15 Alasan Kenapa Kamu Perlu Ikut Rohis (dan Gak Kamu Dapet di Ekskul lain) - See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.GRFZVYKE.dpuf
 Alasan kenapa kamu perlu ikut Rohis ^_^ Part 1 (Bab Umum)

YANG GAK MAU SUKSES , JANGAN DIBACA!!!

hai perkenalkan nama saya Khafidi dari Rohis Smk n 1 Adiwerna, mau ngesharing nih tentang keistimewaan dari makhluk yang namanya rohis :D , udah gak jamannya kawan rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..

Kegiatan Rohis gak cuman mengaji. Rohis di era sekarang telah berevolusi menjadi sebuah organisasi penuh akan manfaat dan keberkahan (yaelah bahasanya..)

Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini “tombak bangsa” itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir (crhatan ana :D).
Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Dari Mentoring, baksos, kajian2, mabit, qurban , rihlah atau jalan2 dan banyak lagi deh

Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan (sebut saja inisialnya Zaky Ami Fikri). Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah dan masih pakai hijab dan menutup aurat loh biar mengurai mudhorat. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi dan membangun karakter mulia para anggota dan siswanya.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.

Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah kampus. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..

1. Mendapat Pahala.
Ini yanng paling jelas istimewa.. kmu di rohis bisa Mendapat pahala loh... Bagaimana tidak.? di kmi aja kegiatannya islami2 banget.. apa coba ? | Ada dzikir bareng,sholawatan bareng,ngaji bareng,ngopi bareng.. Ets... Ngopi dikmi itu bukan sembarang ngopi lohh.. ngopi di kami itu "ngombrol perkara iman"  (kayak di tv yh :v hehe )  buat kmu yg ingin lebih tau ttg proker kmi bisa dilihat disini ya..  > http://goresanpenakukhafidi1234.blogspot.com/2014/10/program-kerja-rohis-assalamualaikum.html
 .. di rohis kmu jg bakal kenal sama teman2 yg lain.. bahkan Lebih dari sekedar teman loh, tapi teman yang sholeh-sholehah :D. insya Allah :)
 

2. Memiliki “keluarga”
Banyak temen mimin yang bilang, “rohis itu keluarga kedua aku”. Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? akang2 mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu, gak kaya ILK “mengatasi masalah tanpa solusi” :D Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home…

3. Berbagi keterampilan dengan yang lain
Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz ada yang suara ngaji super  :D (ini nih yang dicari :D). Ada juga yang bakat seni. baik nggambar,main hadroh,dsg. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu lohh..

4. Soft skill
Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari pada akedemik secara langsung. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.
Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus sekolah. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia usaha atau dunia kerja (atau mau lanjut kuliah).

5. Kemampuan organisasi
Di Sekolah.di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di sekolah dan di dunia kerja kelak serta masyarakat.
Ada yang jadi Asisten'a Habaib atau Ulama (wzz..ini nih yg keren) .. ada yang jadi ketua pemuda di kampungnya... ada yang jdi andalan pengurus masjid di desanya... Islami bgt kan..?? kamu mau?

6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.

Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu ilmu ghorib, dan ilmu fikih, amalan sunnah (kalau mau bilang aja ke kadeptnya, akh fidi dan imam). Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.

7. Pengganti dan Pelengkap pelajaran agama di Sekolah

Berapa Jam kita belajar agama di sekolah.? cuma tiga Jam mas brooo kurang menurut ana mah :D. Waktu sesingkat itu.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota

Saya belum merasakannya sih tapi di rohis itu ada kegiatan jaulah loh (study banding) ke rohis sekolah2 lain. gak cuma jaulah saja ketika aksi turun kejalanpun kita akan bersilahturahmi dengan LATGAB yang tergabung dalam FKPMT (contoh) Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis Sekolah lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju.
Bahkan y sob.... di Rohis ADB itu ada yang pernah ikut "Rohis Nasional Indonesia" di Jakarta kemaren (2014) ..kalo gk percaya silahkan msuk ke sini > https://www.facebook.com/imam.mohammad.16/photos_all   iya kan ms imam ?? :D

Ini nihh wktu manasik haji @Cibubur :D


9. Sehat!
Kok?
Rohis memang bukan KBM olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga (riyadhoh), shaum, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, tafakur alam, Ziarah, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Guru Beladiri (silat) untuk mengenalkan bela diri di dalam program kerja rohis.

10. Mengasah jiwa sosial

biasanya ada dua momen yang sering diadakan baktisosal atau baksos, Ramadhan dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim, mengadakan pesantren kilat, kajian kepada warga2 dll. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban dan memberikan beberapa kambing loh dan bahkan tahun ini targetnya 3 sapi (bener ga kuswantoi?). Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, bahkan malam takbirannya bareng warga loh sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

11. Memulai langkah sebagai entrepreneur

Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. bisa jadi bahan jualan>>>Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami<<

12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!

Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama!(kebathilan adalah musuh abadi kami) bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!

13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat
Buat Anak2 rohis, kuliah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus kuliah lalu kerja? No man! kuliah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus kuliah pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum kampus kita (re.polban) kita tidak menuju ke arah sana. matkul agama cuma 3 sks masbrooo :D
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi mahasiswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?

14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..
Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita.


14 point2 diatas di dapat dari ROHIS ADB
Udah gak jamannya rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..
Kegiatan Rohis gak cuman mengaji dan panitia shalat jum’at. Rohis di era sekarang telah berevolusi (caelah bahasanya..) dari yang sekedar belajar mengaji menjadi "lembaga terpusat pengembangan potensi remaja muslim". Catet dan garis bawahi ya.
Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini "tombak bangsa" itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir. Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Udah bisa taklim ke kelas-kelas. Sebulan sekali tafakur alam ke gunung atau cagar alam. Akhwatnya suka botram atau belajar masak. Kadang kumpul bareng belajar buat ujian minggu depan.
Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan. Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.
Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah sekolah. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..

1. Belajar sosialisasi

Ini keuntungan praktis ketika kamu dilantik jadi anggota rohis. Belajar bergaul. Di rohis kamu akan terbawa suasana pro aktif. Kamu akan terdorong untuk berkarya. Baik itu di kegiatan mentoring, taklim kelas, atau tafakur alam. Kamu akan dapet banyak teman. Lebih dari sekedar teman, tapi teman yang sholeh-sholehah.

2. Memiliki "keluarga"

Banyak temen mimin yang bilang, "rohis itu keluarga kedua aku". Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? Kakak mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu. Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home…

3. Berbagi keterampilan dengan yang lain

Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz. Ada juga yang bakat seni. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu.

4. Soft skill

Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari di bangku sekolah. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.
Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus SMA. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kampus atau dunia kerja.

5. Kemampuan organisasi

Di sekolah, selain OSIS dan MPK, di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Biasanya disampaikan oleh alumni yanh sedang kuliah. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di kampusnya kelak. Sudah banyak alumni rohis yang jadi presiden mahasiswa, ketua himpunan, atau ketua dkm di mesjid kampusnya. Kamu mau?

6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.

Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu tahsin, ilmu tafsir, dan ilmu tadabbur. Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.

7. Pelengkap pelajaran agama di sekolah

Berapa jam kita belajar agama di sekolah? Dari dulu sampai sekarang hanya dua jam perminggu (untuk sekolah negri). Waktu sesingkat ini.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita. Kalau kamu jadi pengurus atau mentor di rohis, bisa 6-7 hari kamu intensif belajar islam.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota

Saya sudah merasakannya dan saya harap kamu juga. Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis smp/sma lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju. Siapa tahu sekolahmu salah satunya?

9. Sehat!

Kok?
Rohis memang bukan ekskul olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga, shaum, mendaki gunung, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, jalan sehat ke kaki gunung, tafakur alam, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Thifan untuk mengenalkan bela diri islami di dalam program kerja rohis.

10. Mengasah jiwa sosial

Dua hari besar islam, Idul fitri dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban. Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

11. Memulai langkah sebagai entrepreneur

Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami. Segala sumber keuangan yang halal akan diusahakan rohis untuk mencukupi kebutuhan anggarannya. Kamu bisa menjajaki salah satu programnya. Boleh juga semuanya. :-)

12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!

Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama! bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!

13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat

Buat saya, sekolah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus SMA trus kuliah lalu kerja? No man! Sekolah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus SMA pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum SMA Negeri kita tidak menuju ke arah sana. Maklum, adaptasi dari sekolah sekuler jadinya sangat miskin dengan nilai agama.
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi siswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?

14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..

Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita.

15. Calon Ketua OSIS Most Wanted!.

Anggap saja ini efek samping dari menjadi Anggota Rohis. Biasanya bursa calon ketua OSIS diisi oleh siswa berprestasi atau anggota Rohis. Saya serius. Mungkin karena lingkungan organisasi yang kondusif di dalam rohis sehingga mereka berani memajukan anggotanya untuk berkompetisi menjadi ketua OSIS. Dan gak jarang Rohis yang menang! :P
Kenapa ya?
Salah satu jawabannya mungkin karena Sekolah merindukan Ketua OSIS yang religius, smart dan supel. Dari mana dapet ketua OSIS seperti itu kalau bukan dari Rohis bukan! :)
- See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.GRFZVYKE.dpuf
Udah gak jamannya rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..
Kegiatan Rohis gak cuman mengaji dan panitia shalat jum’at. Rohis di era sekarang telah berevolusi (caelah bahasanya..) dari yang sekedar belajar mengaji menjadi "lembaga terpusat pengembangan potensi remaja muslim". Catet dan garis bawahi ya.
Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini "tombak bangsa" itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir. Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Udah bisa taklim ke kelas-kelas. Sebulan sekali tafakur alam ke gunung atau cagar alam. Akhwatnya suka botram atau belajar masak. Kadang kumpul bareng belajar buat ujian minggu depan.
Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan. Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.
Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah sekolah. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..

1. Belajar sosialisasi

Ini keuntungan praktis ketika kamu dilantik jadi anggota rohis. Belajar bergaul. Di rohis kamu akan terbawa suasana pro aktif. Kamu akan terdorong untuk berkarya. Baik itu di kegiatan mentoring, taklim kelas, atau tafakur alam. Kamu akan dapet banyak teman. Lebih dari sekedar teman, tapi teman yang sholeh-sholehah.

2. Memiliki "keluarga"

Banyak temen mimin yang bilang, "rohis itu keluarga kedua aku". Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? Kakak mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu. Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home…

3. Berbagi keterampilan dengan yang lain

Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz. Ada juga yang bakat seni. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu.

4. Soft skill

Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari di bangku sekolah. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.
Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus SMA. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kampus atau dunia kerja.

5. Kemampuan organisasi

Di sekolah, selain OSIS dan MPK, di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Biasanya disampaikan oleh alumni yanh sedang kuliah. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di kampusnya kelak. Sudah banyak alumni rohis yang jadi presiden mahasiswa, ketua himpunan, atau ketua dkm di mesjid kampusnya. Kamu mau?

6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.

Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu tahsin, ilmu tafsir, dan ilmu tadabbur. Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.

7. Pelengkap pelajaran agama di sekolah

Berapa jam kita belajar agama di sekolah? Dari dulu sampai sekarang hanya dua jam perminggu (untuk sekolah negri). Waktu sesingkat ini.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita. Kalau kamu jadi pengurus atau mentor di rohis, bisa 6-7 hari kamu intensif belajar islam.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota

Saya sudah merasakannya dan saya harap kamu juga. Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis smp/sma lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju. Siapa tahu sekolahmu salah satunya?

9. Sehat!

Kok?
Rohis memang bukan ekskul olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga, shaum, mendaki gunung, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, jalan sehat ke kaki gunung, tafakur alam, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Thifan untuk mengenalkan bela diri islami di dalam program kerja rohis.

10. Mengasah jiwa sosial

Dua hari besar islam, Idul fitri dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban. Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

11. Memulai langkah sebagai entrepreneur

Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami. Segala sumber keuangan yang halal akan diusahakan rohis untuk mencukupi kebutuhan anggarannya. Kamu bisa menjajaki salah satu programnya. Boleh juga semuanya. :-)

12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!

Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama! bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!

13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat

Buat saya, sekolah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus SMA trus kuliah lalu kerja? No man! Sekolah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus SMA pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum SMA Negeri kita tidak menuju ke arah sana. Maklum, adaptasi dari sekolah sekuler jadinya sangat miskin dengan nilai agama.
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi siswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?

14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..

Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita.

15. Calon Ketua OSIS Most Wanted!.

Anggap saja ini efek samping dari menjadi Anggota Rohis. Biasanya bursa calon ketua OSIS diisi oleh siswa berprestasi atau anggota Rohis. Saya serius. Mungkin karena lingkungan organisasi yang kondusif di dalam rohis sehingga mereka berani memajukan anggotanya untuk berkompetisi menjadi ketua OSIS. Dan gak jarang Rohis yang menang! :P
Kenapa ya?
Salah satu jawabannya mungkin karena Sekolah merindukan Ketua OSIS yang religius, smart dan supel. Dari mana dapet ketua OSIS seperti itu kalau bukan dari Rohis bukan! :)
- See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.GRFZVYKE.dpuf
Udah gak jamannya rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..
Kegiatan Rohis gak cuman mengaji dan panitia shalat jum’at. Rohis di era sekarang telah berevolusi (caelah bahasanya..) dari yang sekedar belajar mengaji menjadi "lembaga terpusat pengembangan potensi remaja muslim". Catet dan garis bawahi ya.
Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini "tombak bangsa" itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir. Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Udah bisa taklim ke kelas-kelas. Sebulan sekali tafakur alam ke gunung atau cagar alam. Akhwatnya suka botram atau belajar masak. Kadang kumpul bareng belajar buat ujian minggu depan.
Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan. Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.
Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah sekolah. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..

1. Belajar sosialisasi

Ini keuntungan praktis ketika kamu dilantik jadi anggota rohis. Belajar bergaul. Di rohis kamu akan terbawa suasana pro aktif. Kamu akan terdorong untuk berkarya. Baik itu di kegiatan mentoring, taklim kelas, atau tafakur alam. Kamu akan dapet banyak teman. Lebih dari sekedar teman, tapi teman yang sholeh-sholehah.

2. Memiliki "keluarga"

Banyak temen mimin yang bilang, "rohis itu keluarga kedua aku". Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? Kakak mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu. Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home…

3. Berbagi keterampilan dengan yang lain

Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz. Ada juga yang bakat seni. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu.

4. Soft skill

Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari di bangku sekolah. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.
Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus SMA. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kampus atau dunia kerja.

5. Kemampuan organisasi

Di sekolah, selain OSIS dan MPK, di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Biasanya disampaikan oleh alumni yanh sedang kuliah. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di kampusnya kelak. Sudah banyak alumni rohis yang jadi presiden mahasiswa, ketua himpunan, atau ketua dkm di mesjid kampusnya. Kamu mau?

6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.

Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu tahsin, ilmu tafsir, dan ilmu tadabbur. Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.

7. Pelengkap pelajaran agama di sekolah

Berapa jam kita belajar agama di sekolah? Dari dulu sampai sekarang hanya dua jam perminggu (untuk sekolah negri). Waktu sesingkat ini.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita. Kalau kamu jadi pengurus atau mentor di rohis, bisa 6-7 hari kamu intensif belajar islam.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota

Saya sudah merasakannya dan saya harap kamu juga. Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis smp/sma lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju. Siapa tahu sekolahmu salah satunya?

9. Sehat!

Kok?
Rohis memang bukan ekskul olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga, shaum, mendaki gunung, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, jalan sehat ke kaki gunung, tafakur alam, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Thifan untuk mengenalkan bela diri islami di dalam program kerja rohis.

10. Mengasah jiwa sosial

Dua hari besar islam, Idul fitri dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban. Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

11. Memulai langkah sebagai entrepreneur

Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami. Segala sumber keuangan yang halal akan diusahakan rohis untuk mencukupi kebutuhan anggarannya. Kamu bisa menjajaki salah satu programnya. Boleh juga semuanya. :-)

12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!

Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama! bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!

13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat

Buat saya, sekolah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus SMA trus kuliah lalu kerja? No man! Sekolah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus SMA pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum SMA Negeri kita tidak menuju ke arah sana. Maklum, adaptasi dari sekolah sekuler jadinya sangat miskin dengan nilai agama.
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi siswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?

14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..

Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita.

15. Calon Ketua OSIS Most Wanted!.

Anggap saja ini efek samping dari menjadi Anggota Rohis. Biasanya bursa calon ketua OSIS diisi oleh siswa berprestasi atau anggota Rohis. Saya serius. Mungkin karena lingkungan organisasi yang kondusif di dalam rohis sehingga mereka berani memajukan anggotanya untuk berkompetisi menjadi ketua OSIS. Dan gak jarang Rohis yang menang! :P
Kenapa ya?
Salah satu jawabannya mungkin karena Sekolah merindukan Ketua OSIS yang religius, smart dan supel. Dari mana dapet ketua OSIS seperti itu kalau bukan dari Rohis bukan! :)
- See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.GRFZVYKE.dpuf
Udah gak jamannya rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..
Kegiatan Rohis gak cuman mengaji dan panitia shalat jum’at. Rohis di era sekarang telah berevolusi (caelah bahasanya..) dari yang sekedar belajar mengaji menjadi "lembaga terpusat pengembangan potensi remaja muslim". Catet dan garis bawahi ya.
Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini "tombak bangsa" itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir. Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Udah bisa taklim ke kelas-kelas. Sebulan sekali tafakur alam ke gunung atau cagar alam. Akhwatnya suka botram atau belajar masak. Kadang kumpul bareng belajar buat ujian minggu depan.
Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan. Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.
Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah sekolah. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..

1. Belajar sosialisasi

Ini keuntungan praktis ketika kamu dilantik jadi anggota rohis. Belajar bergaul. Di rohis kamu akan terbawa suasana pro aktif. Kamu akan terdorong untuk berkarya. Baik itu di kegiatan mentoring, taklim kelas, atau tafakur alam. Kamu akan dapet banyak teman. Lebih dari sekedar teman, tapi teman yang sholeh-sholehah.

2. Memiliki "keluarga"

Banyak temen mimin yang bilang, "rohis itu keluarga kedua aku". Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? Kakak mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu. Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home…

3. Berbagi keterampilan dengan yang lain

Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz. Ada juga yang bakat seni. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu.

4. Soft skill

Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari di bangku sekolah. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.
Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus SMA. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kampus atau dunia kerja.

5. Kemampuan organisasi

Di sekolah, selain OSIS dan MPK, di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Biasanya disampaikan oleh alumni yanh sedang kuliah. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di kampusnya kelak. Sudah banyak alumni rohis yang jadi presiden mahasiswa, ketua himpunan, atau ketua dkm di mesjid kampusnya. Kamu mau?

6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.

Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu tahsin, ilmu tafsir, dan ilmu tadabbur. Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.

7. Pelengkap pelajaran agama di sekolah

Berapa jam kita belajar agama di sekolah? Dari dulu sampai sekarang hanya dua jam perminggu (untuk sekolah negri). Waktu sesingkat ini.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita. Kalau kamu jadi pengurus atau mentor di rohis, bisa 6-7 hari kamu intensif belajar islam.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota

Saya sudah merasakannya dan saya harap kamu juga. Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis smp/sma lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju. Siapa tahu sekolahmu salah satunya?

9. Sehat!

Kok?
Rohis memang bukan ekskul olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga, shaum, mendaki gunung, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, jalan sehat ke kaki gunung, tafakur alam, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Thifan untuk mengenalkan bela diri islami di dalam program kerja rohis.

10. Mengasah jiwa sosial

Dua hari besar islam, Idul fitri dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban. Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

11. Memulai langkah sebagai entrepreneur

Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami. Segala sumber keuangan yang halal akan diusahakan rohis untuk mencukupi kebutuhan anggarannya. Kamu bisa menjajaki salah satu programnya. Boleh juga semuanya. :-)

12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!

Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama! bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!

13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat

Buat saya, sekolah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus SMA trus kuliah lalu kerja? No man! Sekolah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus SMA pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum SMA Negeri kita tidak menuju ke arah sana. Maklum, adaptasi dari sekolah sekuler jadinya sangat miskin dengan nilai agama.
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi siswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?

14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..

Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita.

15. Calon Ketua OSIS Most Wanted!.

Anggap saja ini efek samping dari menjadi Anggota Rohis. Biasanya bursa calon ketua OSIS diisi oleh siswa berprestasi atau anggota Rohis. Saya serius. Mungkin karena lingkungan organisasi yang kondusif di dalam rohis sehingga mereka berani memajukan anggotanya untuk berkompetisi menjadi ketua OSIS. Dan gak jarang Rohis yang menang! :P
Kenapa ya?
Salah satu jawabannya mungkin karena Sekolah merindukan Ketua OSIS yang religius, smart dan supel. Dari mana dapet ketua OSIS seperti itu kalau bukan dari Rohis bukan! :)
- See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.GRFZVYKE.dpuf
Udah gak jamannya rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..
Kegiatan Rohis gak cuman mengaji dan panitia shalat jum’at. Rohis di era sekarang telah berevolusi (caelah bahasanya..) dari yang sekedar belajar mengaji menjadi "lembaga terpusat pengembangan potensi remaja muslim". Catet dan garis bawahi ya.
Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini "tombak bangsa" itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir. Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Udah bisa taklim ke kelas-kelas. Sebulan sekali tafakur alam ke gunung atau cagar alam. Akhwatnya suka botram atau belajar masak. Kadang kumpul bareng belajar buat ujian minggu depan.
Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan. Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.
Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah sekolah. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..

1. Belajar sosialisasi

Ini keuntungan praktis ketika kamu dilantik jadi anggota rohis. Belajar bergaul. Di rohis kamu akan terbawa suasana pro aktif. Kamu akan terdorong untuk berkarya. Baik itu di kegiatan mentoring, taklim kelas, atau tafakur alam. Kamu akan dapet banyak teman. Lebih dari sekedar teman, tapi teman yang sholeh-sholehah.

2. Memiliki "keluarga"

Banyak temen mimin yang bilang, "rohis itu keluarga kedua aku". Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? Kakak mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu. Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home…

3. Berbagi keterampilan dengan yang lain

Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz. Ada juga yang bakat seni. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu.

4. Soft skill

Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari di bangku sekolah. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.
Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus SMA. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kampus atau dunia kerja.

5. Kemampuan organisasi

Di sekolah, selain OSIS dan MPK, di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Biasanya disampaikan oleh alumni yanh sedang kuliah. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di kampusnya kelak. Sudah banyak alumni rohis yang jadi presiden mahasiswa, ketua himpunan, atau ketua dkm di mesjid kampusnya. Kamu mau?

6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.

Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu tahsin, ilmu tafsir, dan ilmu tadabbur. Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.

7. Pelengkap pelajaran agama di sekolah

Berapa jam kita belajar agama di sekolah? Dari dulu sampai sekarang hanya dua jam perminggu (untuk sekolah negri). Waktu sesingkat ini.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita. Kalau kamu jadi pengurus atau mentor di rohis, bisa 6-7 hari kamu intensif belajar islam.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota

Saya sudah merasakannya dan saya harap kamu juga. Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis smp/sma lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju. Siapa tahu sekolahmu salah satunya?

9. Sehat!

Kok?
Rohis memang bukan ekskul olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga, shaum, mendaki gunung, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, jalan sehat ke kaki gunung, tafakur alam, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Thifan untuk mengenalkan bela diri islami di dalam program kerja rohis.

10. Mengasah jiwa sosial

Dua hari besar islam, Idul fitri dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban. Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

11. Memulai langkah sebagai entrepreneur

Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami. Segala sumber keuangan yang halal akan diusahakan rohis untuk mencukupi kebutuhan anggarannya. Kamu bisa menjajaki salah satu programnya. Boleh juga semuanya. :-)

12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!

Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama! bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!

13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat

Buat saya, sekolah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus SMA trus kuliah lalu kerja? No man! Sekolah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus SMA pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum SMA Negeri kita tidak menuju ke arah sana. Maklum, adaptasi dari sekolah sekuler jadinya sangat miskin dengan nilai agama.
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi siswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?

14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..

Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita.

15. Calon Ketua OSIS Most Wanted!.

Anggap saja ini efek samping dari menjadi Anggota Rohis. Biasanya bursa calon ketua OSIS diisi oleh siswa berprestasi atau anggota Rohis. Saya serius. Mungkin karena lingkungan organisasi yang kondusif di dalam rohis sehingga mereka berani memajukan anggotanya untuk berkompetisi menjadi ketua OSIS. Dan gak jarang Rohis yang menang! :P
Kenapa ya?
Salah satu jawabannya mungkin karena Sekolah merindukan Ketua OSIS yang religius, smart dan supel. Dari mana dapet ketua OSIS seperti itu kalau bukan dari Rohis bukan! :)
- See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.GRFZVYKE.dpuf
Udah gak jamannya rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..
Kegiatan Rohis gak cuman mengaji dan panitia shalat jum’at. Rohis di era sekarang telah berevolusi (caelah bahasanya..) dari yang sekedar belajar mengaji menjadi "lembaga terpusat pengembangan potensi remaja muslim". Catet dan garis bawahi ya.
Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini "tombak bangsa" itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir. Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Udah bisa taklim ke kelas-kelas. Sebulan sekali tafakur alam ke gunung atau cagar alam. Akhwatnya suka botram atau belajar masak. Kadang kumpul bareng belajar buat ujian minggu depan.
Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan. Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.
Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah sekolah. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..

1. Belajar sosialisasi

Ini keuntungan praktis ketika kamu dilantik jadi anggota rohis. Belajar bergaul. Di rohis kamu akan terbawa suasana pro aktif. Kamu akan terdorong untuk berkarya. Baik itu di kegiatan mentoring, taklim kelas, atau tafakur alam. Kamu akan dapet banyak teman. Lebih dari sekedar teman, tapi teman yang sholeh-sholehah.

2. Memiliki "keluarga"

Banyak temen mimin yang bilang, "rohis itu keluarga kedua aku". Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? Kakak mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu. Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home…

3. Berbagi keterampilan dengan yang lain

Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz. Ada juga yang bakat seni. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu.

4. Soft skill

Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari di bangku sekolah. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.
Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus SMA. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kampus atau dunia kerja.

5. Kemampuan organisasi

Di sekolah, selain OSIS dan MPK, di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Biasanya disampaikan oleh alumni yanh sedang kuliah. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di kampusnya kelak. Sudah banyak alumni rohis yang jadi presiden mahasiswa, ketua himpunan, atau ketua dkm di mesjid kampusnya. Kamu mau?

6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.

Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu tahsin, ilmu tafsir, dan ilmu tadabbur. Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.

7. Pelengkap pelajaran agama di sekolah

Berapa jam kita belajar agama di sekolah? Dari dulu sampai sekarang hanya dua jam perminggu (untuk sekolah negri). Waktu sesingkat ini.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita. Kalau kamu jadi pengurus atau mentor di rohis, bisa 6-7 hari kamu intensif belajar islam.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota

Saya sudah merasakannya dan saya harap kamu juga. Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis smp/sma lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju. Siapa tahu sekolahmu salah satunya?

9. Sehat!

Kok?
Rohis memang bukan ekskul olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga, shaum, mendaki gunung, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, jalan sehat ke kaki gunung, tafakur alam, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Thifan untuk mengenalkan bela diri islami di dalam program kerja rohis.

10. Mengasah jiwa sosial

Dua hari besar islam, Idul fitri dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban. Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

11. Memulai langkah sebagai entrepreneur

Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami. Segala sumber keuangan yang halal akan diusahakan rohis untuk mencukupi kebutuhan anggarannya. Kamu bisa menjajaki salah satu programnya. Boleh juga semuanya. :-)

12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!

Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama! bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!

13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat

Buat saya, sekolah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus SMA trus kuliah lalu kerja? No man! Sekolah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus SMA pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum SMA Negeri kita tidak menuju ke arah sana. Maklum, adaptasi dari sekolah sekuler jadinya sangat miskin dengan nilai agama.
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi siswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?

14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..

Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita.

15. Calon Ketua OSIS Most Wanted!.

Anggap saja ini efek samping dari menjadi Anggota Rohis. Biasanya bursa calon ketua OSIS diisi oleh siswa berprestasi atau anggota Rohis. Saya serius. Mungkin karena lingkungan organisasi yang kondusif di dalam rohis sehingga mereka berani memajukan anggotanya untuk berkompetisi menjadi ketua OSIS. Dan gak jarang Rohis yang menang! :P
Kenapa ya?
Salah satu jawabannya mungkin karena Sekolah merindukan Ketua OSIS yang religius, smart dan supel. Dari mana dapet ketua OSIS seperti itu kalau bukan dari Rohis bukan! :)
- See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.GRFZVYKE.dpuf